post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Minggu, 03 April 2016

Tuhan, Kami Berbeda

Disetiap sisi kehidupan kita pasti selalu menemukan perbedaan entah itu warna kulit, tinggi badan, bentuk mata dan lain-lain. Lucunya, hampir seluruh manusia di bumi ini menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut untuk saling tidak menyukai satu sama lain. Padahal seharusnya sebagai umat beragama, bukankah perbedaan itu diciptakan Tuhan untuk tujuan yang mulia?

Oh Tuhan, Mengapa Kami Berbeda ?




"It's not our differences that divide us. It's our inability to recognize, accept and celebrate those differences"
-Audre Lodre-
( writer, radical feminist, womanist, lesbian, and civil rights activist)







Selasa, 26 Januari 2016

THE CONFLICTS

Saya pikir konflik bisa terjadi kepada siapa saja, kapan saja bahkan dimana saja. Semua orang punya kemungkinan besar untuk terlibat konflik dan saya yakin sekali bahwa semua orang didunia ini pernah mengalami konflik dalam hidupnya. Berdasarkan pengertian beberapa ahli, konflik terjadi manakala hubungan dua orang atau dua kelompok, perbuatan yang satu dan perbuatan lainnya saling berlawanan yang menyebabkan salah satu atau keduanya merasa terganggu. Ya kalau dalam bahasa sederhananya konflik dapat diartikan sebagai percekcokan atau pertentangan atau perselisihan.

Saya rasa wajar jika kita pernah dan akan mengalami konflik. Tidak ada manusia yang dilahirkan sama persis, entah itu berbeda dari segi personaliti, latar belakang budaya, status sosial maupun perbedaan agama. Jangankan konflik antara satu orang dengan lainnya, terkadang kita harus mengalami konflik batin yang malah tidak melibatkan orang lain.

Jumat, 01 Januari 2016

After The Graduation

Tanggal 20 Mei 2015, saya telah melaksanakan ujian skripsi (kompre), ujian yang menurut sebagian besar mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir sebagai awal dari kebebasan. Sebenarnya menurut saya sendiri ujian tersebut bukanlah akhir dari penderitaan tapi justru merupakan awal dari pilihan-pilihan sulit  yang sangat menentetukan masa depan kita nanti. Memang setelah kelulusan kita akan terbebas dari tugas-tugas kuliah yang menumpuk, terbebas dari kewajiban bangun pagi untuk menghadiri kelas dan yang pasti kita akan terbebas dari celoteh-celoteh dosen yang sering membuat ngantuk dikelas hihi (maaf ibu/bapak dosen :D).

Pertanyaannya adalah sudahkan kita mempersiapkan rencana yang sebaik-baiknya untuk masa depan? Hal apa yang akan dilakukan setelah kelulusan? lanjut kuliah? bekerja? atau munkin langsung menikah? ketiga pilihan yang akan diambil tersebut penuh dengan resiko, tapi tidak perlu khawatir karena menurut saya tidak ada satupun yang salah dari pilihan-pilihan tersebut. Saya akan membagi pemikiran tentang ketiga nya dibawah ini.