post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Senin, 05 November 2012

Menua, dia Ayahku


Teringat akan sosoknya
Situa yang semakin menua
Aku tak menyangka, secepat ini waktu bersama nya
Cepat sekali
Sampai Mungkin sedetik lagi dia kan pergi dan tak kembali

Kerutan wajahnya membangun lamunan kecilku dulu
Menit saat Dia bercerita,
 tak kenal lelah membangunkan mimpi untukku

sayangnya masih sama
walau aku tumbuh jauh berbeda
jeritan, keluhan, rintihan dan salahku semua termaafkan
meski dia tau aku pasti mengulang lagi

ayah,  kau memang terlusuh diantara ayah-ayah berdasi mereka yang lain
tapi sedetik, binar matamu pantulkan semua cahaya kasih
aku luluh,
pasti selalu tangis saat ingat jarak ini
pasti selalu sedih saat ingin menyerah untuk memuliakan diusia tua mu ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar